Menumbuhkan Percaya Diri Anak
Sebagian besar orang tua menginginkan anak-anak mereka untuk menjadi bahagia, penuh empati, percaya diri, memiliki harga diri yang tinggi dan unggul dalam bidang yang mereka geluti. Di antara sifat-sifat yang diinginkan ini, rasa percaya diri anak menjadi salah satu fondasi yang paling penting untuk mewujudkannya.
Anak yang tidak memiliki rasa percaya diri akan mengalami berbagai macam kesulitan dan hambatan dalam proses interaksi sosialnya. Sifat pemalu pada anak akan menghambat mereka untuk bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, anak yang tidak percaya diri akan memiliki rasa takut ketika harus berinteraksi dengan lingkungan di luar keluarga. Salah satu hal yang menyebabkan seorang anak tidak memiliki rasa percaya diri yaitu pola asuh orangtua yang terlalu memanjakan anak sehingga ketika anak harus terjun ke lingkungan luar, mereka tidak bisa mandiri dan tidak memiliki rasa percaya diri untuk menghadapi lingkungan baru.
Membangun rasa percaya diri anak memang termasuk tugas berat orang tua. Berikut beberapa saran yang penting untuk Anda terapkan agar rasa percaya dirinya kian menebal:
Jadilah pendengar baik
Sesibuk apapun, ketika ia meminta perhatian Anda, cobalah untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tinggalkan pekerjaan Anda, tatap matanya, dan biarkan ia bicara. Mengabaikannya akan membuat ia merasa tidak berharga, tidak layak untuk diperhatikan, dan hal itu mengoyak rasa percaya dirinya.
Sesibuk apapun, ketika ia meminta perhatian Anda, cobalah untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tinggalkan pekerjaan Anda, tatap matanya, dan biarkan ia bicara. Mengabaikannya akan membuat ia merasa tidak berharga, tidak layak untuk diperhatikan, dan hal itu mengoyak rasa percaya dirinya.
Tunjukkan sikap menghargai, sekalipun keinginannya mungkin tidak bisa Anda penuhi.
Memaksa anak untuk selalu menuruti keinginan Anda akan merusak rasa percaya dirinya.
Memaksa anak untuk selalu menuruti keinginan Anda akan merusak rasa percaya dirinya.
Biarkan ia membantu.
Meski masih kecil, ia sudah bisa kok, membawakan kantung belanjaan Anda yang tidak terlalu berat. Rasa bangga karena bisa membantu Anda akan memupuk rasa percaya dirinya.
Biarkan ia melakukan sendiri apa yang sudah bisa ia lakukan.
Kalau ia mau mengambil lauk sendiri di meja makan saat makan bersama, mengapa harus dilarang? Justru sebaliknya, dukung dia meski ia terlihat masih kikuk saat melakukannya.
Intinya, selain perhatian dan dukungan, berikan padanya kebebasan untuk melakukan apa yang sudah bisa ia lakukan, Ma. Semua itu akan membuat ia tahu, Anda percaya ia bisa, dan ia memang bisa.
Sebagai orang tua, anda juga dapat ikut serta dalam melakukan kegiatan dengan anak. Ikut serta dalam minat, hobi, teman dan hal - hal yang dapat ia bagi dengan anda. Cara lain yang juga dapat membangun kepercayaan diri anak adalah mendorong anak untuk mempelajari hal - hal baru atau memilih hobi yang ia sukai. Menghabiskan waktu berkualitas dengan anak anda dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kepercayaan dibangun dari satu langkah kecil pada satu waktu, tidak diwariskan. Jadi, bersabarlah . . .