Mendidik anak dengan berhasil adalah impian semua orang. Pasti juga dengan bapak/ibu semuanya bukan? Dalam realisasinya, mendidik an...
Mendidik anak dengan berhasil adalah impian semua orang. Pasti juga dengan bapak/ibu semuanya bukan? Dalam realisasinya, mendidik anak bukan perkara yang mudah. Selalu saja ada permasalahan.
Keberhasilan pembentukan karakter pada anak ini salah satunya dipengaruhi
oleh pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua terbagi menjadi tiga macam yaitu otoriter,
permisif, dan otoritatif. Masing-masing pola asuh ini mempunyai dampak bagi perkembangan anak. Pola otoritatif menjadi jalan terbaik dalam pembentukan karakter anak. Karena pola otoritatif ini bercirikan orang tua bersikap demokratis, menghargai dan memahami keadaan anak dengan kelebihan kekurangannya sehingga anak dapat menjadi pribadi yang matang, supel, dan bisa menyesuaikan diri dengan baik. Melalui pola asuh otoritatif akan membentuk kepribadian anak yang berkarakter yang senantiasa menjunjung nilai-nilai peradaban bangsa Indonesia.
permisif, dan otoritatif. Masing-masing pola asuh ini mempunyai dampak bagi perkembangan anak. Pola otoritatif menjadi jalan terbaik dalam pembentukan karakter anak. Karena pola otoritatif ini bercirikan orang tua bersikap demokratis, menghargai dan memahami keadaan anak dengan kelebihan kekurangannya sehingga anak dapat menjadi pribadi yang matang, supel, dan bisa menyesuaikan diri dengan baik. Melalui pola asuh otoritatif akan membentuk kepribadian anak yang berkarakter yang senantiasa menjunjung nilai-nilai peradaban bangsa Indonesia.
Karakter yang kuat diperlukan bagi individu dalam menetukan keberhasilan
hidupnya. Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi
pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan
penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain . Karakter
dibentuk melalui proses berkesinambungan yaitu pendidikan karakter.
Sekarang ini sangat berlaku sekali
kata-kata mutiara “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya” dan itu saya
rasakan betul saat banyak klien saya yang merasakan bahwa kehidupannya
adalah hasil dari “fotocopy” orangtuanya. Kalau orangtuanya memberikan
pengaruh yang baik tidak masalah, tetapi jika rumah tangga berantakan
seperti orangtuanya maka ini adalah suatu musibah. Kenapa ini terjadi?
Yah, saya rasa anda sudah tahu jawabannya bukan?
Jadilah teladan bagi buah hati tercinta
kita, pada mula dan awalnya anak akan selalu belajar dari lingkungan
terdekatnya, yaitu orangtua. Mereka menyerap informasi dengan baiknya
dari kelima indra mereka. Bukan hanya perkataan orangtua tetapi sikap
serta perilaku orangtua akan mereka serap juga, bahkan secara anda tidak
sadari.
Jika kita orangtua, ingin tahu berapa
nilai anda sebagai orangtua dalam mendidik anak, ada cara mudah
mengetahuinya. Raport pertama anak kita pada waktu sekolah (play group
atau TK), itu adalah raport milik kita sebagai orangtua, bukan anak.
Anda dapat berkaca dari hasil tersebut, bagaimana kualitas “produk”
(anak) anda. Nah, itu adalah raport awal saat 3-5 tahun anda membentuk
keluarga dan mendidik anak. Tetapi jika mau tahu hasil akhirnya lihatlah
kehidupan anak anda ketika dia sudah berada di dalam kehidupan
sebenarnya. Lihatlah pergaulannya, cara berbicara, cara bersikap, jika
kita orangtua lebih jeli dan bijak lihatlah kondisi keuangannya. Semakin
baik kondisi keuangan anak anda berbanding lurus dengan karakter yang
dimiliki anak anda.
Bangsa Indonesia dalam perkembangnya membutuhkan generasi bangsa yang cerdas
dan berkarakter. Berkarakter yang dimaksud adalah bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Karakter memiliki pengertian kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain Karakter dibentuk melalui proses berkesinambungan yaitu pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang utama dan pertama bagi anak adalah lingkungan keluarga. Karakter dipelajari anak melalui memodel para anggota keluarga yang ada di sekitar terutama orang tua. Model perilaku yang baik akan membawa dampak baik bagi perkembangan anak demikian juga sebaiknya tergantung interaksi orang tua (pola asuh) terhadap anak. Pola asuh otoritatif menjadi jalan terbaik dalam pembentukan karakter anak dibandingkan yang lain. Karena pola asuh otoritatif ini, bercirikan orang tua bersikap demokratis, menghargai dan memahami keadaan anak dengan kelebihan kekurangannya sehingga anak dapat menjadi pribadi yang matang, supel, dan bisa menyesuaikan diri dengan baik.
dan berkarakter. Berkarakter yang dimaksud adalah bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Karakter memiliki pengertian kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain Karakter dibentuk melalui proses berkesinambungan yaitu pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang utama dan pertama bagi anak adalah lingkungan keluarga. Karakter dipelajari anak melalui memodel para anggota keluarga yang ada di sekitar terutama orang tua. Model perilaku yang baik akan membawa dampak baik bagi perkembangan anak demikian juga sebaiknya tergantung interaksi orang tua (pola asuh) terhadap anak. Pola asuh otoritatif menjadi jalan terbaik dalam pembentukan karakter anak dibandingkan yang lain. Karena pola asuh otoritatif ini, bercirikan orang tua bersikap demokratis, menghargai dan memahami keadaan anak dengan kelebihan kekurangannya sehingga anak dapat menjadi pribadi yang matang, supel, dan bisa menyesuaikan diri dengan baik.